Mitos tentang banyak minum akan mengakibatkan air ketuban makin banyak apakah benar?
Hidramnion sering terjadi pada
1. Cacat janin terutama ada ancephalus dan atresia aesophagei.
2. Kehamilan kembar
Terdapat kondisi Twin to twin tranfusio syndrome (TTSS). Artinya, bayi yang satu menjadi donor, sedangkan yang lain menjadi resipen (penerima darahnya). Pada kasus seperti ini biasanya salah satu bayi akan memiliki kelebihan cairan, sedangkan satunya justru mempunyai sedikit cairan. Ini dapat terjadi karena adanya pembuluh darah yang terkoneksi antara tali pusat bayi yang satu ke bayi lainnya.
3. Beberapa Penyakit, seperti:
a. Diabetes
Jika anda mempunyai penyakit diabetes dan anda mempunyai masa lebih dalam mengatur kelebihan tersebut, anda dapat mengakhirinya dengan meningkatkan mutu cairan. Lakukan tes glukosa untuk melihat apakah diabetes sebagai penyebab. Beberapa kasus biasanya ringan dan relatif mudah untuk diputuskan dengan mendapatkan diabetes dibawah pengawasan.
b. Gagal jantung.
c. Infeksi kongenital (yang terdapat dalam kehamilan)
Infeksi dapat menyebabkan produksi air ketuban lebih sedikit, ataupun lebih banyak.
d. Preeklamsia, eklamsi, erythroblas tosis foeralis.
e. Gastroentestinal abnormal yang menyumbat cairan.
Terdapat gangguan / sumbatan pada saluran pencernaan janin. Misalnya, bagian kerongkongan yang tidak berlubang atau usus 12 jari yang tersumbat, sehingga memberikan dampak cairan ketuban lebih banyak dari seharusnya. Dalam keadaan normal, lanjutnya, bayi dalam kandungan selain akan minum, juga akan buang air kecil dan buang air besar. Jadi yang diminum itu adalah air ketuban. Setelah diminum, air akan masuk ke dalam perutnya, kemudian diserap oleh tubuh. Air terminum yang tidak terpakai, akan dibuang dalam urine dan feses bayi. Jika ada sumbatan pada saluran pencernaan, yang terjadi adalah air ketuban menjadi banyak.
Beberapa penelitian dilakukan dengan cermat oleh Hil dkk (1987) dari klinik maya menghasilkan suatu perkiraan akurat mengenai insiden hidramnion dengan menggunakan pengukuran ultrasonografi. Lebih dari 9000 pasien prenatal yang mendapatkan perawatan antepartum secara teratur menjalani evaluasi ultrasonografi rutin menjelang akhir trimester kedua atau lebih atau pada permulaan trimester ketiga.
Pada penyelidik mengklarifikasi hydramnion menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Hidramnion berat
Kantung cairan ketuban yang mempunyai ukuran 8-11 cm.
b. Hidramnion sedang
Kantung cairan yang mempunyai ukuran 12-15 cm.
c. Hidramnion berat
Jika kantung cairan berukuran 16 cm / lebih.
Hidramnion sering disertai malformasi janin, khususnya malformasi system syaraf pusat dan traktus gastrointestinal. Contohnya hidramnion menyertai sekitar separuh dari kasus anechepalus dan atresia aesofagus. Pada hampir separuh dari kasus dengan hidramnion dan berat didapat anomali janin.
B. Gejala-gejala
Gejala hidramnion terjadi semata-mata karena faktor mekanik sebagai akibat penekanan uterus yang besar kepada organ-organ disekitarnya. Tekanan uterus yang sangat besar pada alat disekitarnya akan menimbulkan:
1. Sesak nafas
Terjadi karena tekanan uterus yang besar pada diafragma, sehingga akan menyebabkan sesak nafas pada seorang wanita.
2. Oedema labia, vulva dan dinding perut
Terjadi karena tekanan vena yang sangat kuat.
3. Regangan dinding rahim sendiri yang menimbulkan nyeri
Gejala-gejala lebih menonjol pada hidramnion yang akut.
4. Palpasi yang akut.
5. Bunyi jantung sering tidak terdengar.
Click here for comments 1 comments:
wah lumayan nih infonya, siapa tau berguna kalo gw dah nikah ntar..hehehe, jang lupa kunjungin jg blog gw www.gobanggocir.co.cc