Loading...

penanganan pada kejang demama

Monday, December 29, 2008


A. Penatalaksanaan
1. Pengobatan Fase Akut
Seringkali kejang berhenti sendiri pada waktu kejang pasien dimiringkan untuk mencegah aspirasi ludah dan muntahan. Jalan napas harus bebas agar oksigenasi terjamin. Perhatikan keadaan vital seperti kesadaran, tekanan darah, suhu, pernapasan dan fungsi jantung. Suhu tubuh yang tinggi diturunkan dengan kompres dingin dan pemberian antiseptik.
Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan intravena / intrarektal. Dosis diazepam intravena 0,3 – 0,5 mg/kg BB/ kali dengan kecepatan 1 – 2 mg/menit, dengan dosis minimal 20 mg. bila kejang berhenti sebelum diazepam habis, hentikan penyuntikan, tunggu sebentar dan bila tidak timbul kejang jarum dicabut. Bila diazepam tidak tersedia atau pemberian sulit digunakan diazepam intrarektal 5 mg/BB (10 mg) atau 10 mg (BB > 10 kg). Bila kejang tidak berhenti dapat diulang dengan dosis awal 10 – 20 mg/kg BB secara intravena perlahan-lahan 1 mg/kg BB.menit. setelah pemberian fenitoin, harus dilakukan pembilasan dengan NaCL fisologis karena fenitoin bersifat basa dan menyebabkan iritasi vena.
2. Mencari Dan Mengobati Penyebab
Pemeriksaan caran serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis, terutama pada pasien KD yang pertama.
3. Pengobatan Proflaksis
Ada 2 cara proflaksis yaitu:
a) Proflaksis Intermiten, saat demam
b) Proflaksis terus menerus dengan antikonvulsan setiap hari.
Profilaksis terus-menerus berguna untuk mencegah berulangnya kejang demam berat yang dapat terjadi kerusakan otak, tapi tidak dapat mencegah terjadinya epilepsi di kemudian hari. Profilaksis terus-menerus dapat dipertimbangkan bila ada kriteria:
a) Sebelum KD yang pertama sudah ada kelainan neurologi atau perkembangan.
b) KD lama dari 15 menit, fokal / diikuti kelainan neurologis sementara atau menetap.
c) Ada riwayat kejang tanpa demam pada ortu atau saudara kandung.
d) Bila kejang demam terjadi pada bayi berumur < 12 bulan / terjadi kosong multiple dalam satu episode demam.
(Antonius, 2000 dan Muhammad Kartono, 1997)
Ayu pp
GLOBAL MOMENT INDONESIA
526B69FC

Click here for comments 0 comments:

Terima kasih atas komentar Anda